Praktikum ELDAS
LA2 & LP3
1. Buatlah kesimpulan dari tiap percobaan
2. Kerjakan kembali TP No.2 dan No.3
3. Jelaaskan perbedaan tiap-tiap MV
LA3
1. Gambarkan sistematik OP-AMP ? Jelaskan beserta pin-pin nya?
2. Sebutkan karakteristik dari OP-AMP?
3. Hitung Rtot... Va..Vb...Vc...
Tugas ELDAS KB 01-02
1. Determine Vo and ID for this circuit
2. Determine I, V1, V2, and Vo for this circuit
3. Determine Vo, I1, ID1, and ID2 for circuit shown below
4. Determine the current I for this network
5. Determine voltage Vo for the network drawn below
Rangkaian Multivibrator
a. Multivibrator bistable (flip-flop):
b. Multivibrator monostable (one-shot)
c. Multivibrator astable
Perancangan Rangkaian
vB = VBE (on) = 0 V (2)
Sedangkan untuk transistor yang berada dalam keadaan off:
vC < 0 V (3)
vD = VCC (4)
D = W / T x 100% … (5)
Dioda merupakan komponen elektronika yang dibuat menggunakan bahan semikonduktor jenis N dan P yang dibentuk dalam satu keping semikonduktor kristal tunggal. Semikonduktor jenis N dibentuk dengan cara mendifusikan atom donor (atom bervalensi 5) ke semikonduktor intrinsik. Sedangkan untuk semikonduktor jenis P, dibentuk dari semikonduktor intrinsik yang didoping menggunakan atom bervalensi 3. Dioda disimbolkan seperti gambar berikut:
Simbol Dioda
Secara grafis, kondisi dioda dalam keadaan tidak diberi bias tegangan adalah seperti terlihat pada gambar berikut
Dioda dalam keadaan tanpa bias tegangan
Dalam gambar di atas dapat dilihat bahwa di daerah pengosongan terbentuk pasangan elektron dan hole, karena elektron bebas dari Tipe N tertarik ke daerah Tipe P. Elektron yang pindah ini, meninggalkan hole pada tipe N. Pasangan elektron-hole inilah yang kemudian akan menghalangi perpindahan elektron lebih lanjut dan dikenal sebagai potensial Barrier.
Karena terbentuk oleh dua jenis semikonduktor (N dan P), maka dioda hanya dapat melewatkan arus listrik dalam satu arah saja (ketika bias maju).
Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
1. Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon (si)
2. Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium (ge)
Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
- Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya sebagai penyearah arus, pengaman tegangan kejut dsb. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
- Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan. Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb.
- Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan bermotor dsb.
Forward Bias
Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan anoda disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan maju
Dalam bias maju, kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan adalah melebihi tegangan barir, maka elektron yang tertolak tersebut akan melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah tertutup. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Reverse Bias
Sebaliknya jika kaki katoda disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda disambungkan dengan kutub negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias tegangan balik, seperti terlihat dalam gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan mundur
Ketika dioda dibias mundur, maka tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini dikarenakan elekton bebas yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif batere dan demikian juga hole pada tipe P berekombinasi dengan elektron dari batere, sehingga lapisan pengosongan menjadi semakin lebar. Dengan semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka dioda tidak akan mengalirkan arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus diperbesar, maka pada suatu harga tegangan tertentu dioda akan rusak, karena adanya proses avalan yang menyebabkan dioda rusak secara fisik.
A. Garis Beban dan Titik Operasi Dioda
Jika suatu rangkaian dioda yang seri dengan suatu hambatan pembatas (R) dan sumber tegangan (VDD), dianalisa, maka akan didapat persamaan sebagai berikut:
Jika tegangan input dan hambatan pembatas diketahui, maka hanya tegangan dan arus dioda yang tidak diketahui. Persamaan ini menyatakan hubungan yang linear antara tegangan dan arus.
Pada saat Vd sama dengan nol, maka
Titik ini disebut dengan titik jenuh (saturation point) yang terletak pada sumbu tegak arus. Sementara itu, jika Vd sama dengan Vin, maka
ID = 0
Titik ini disebut dengan titik putus (cut off point) yang terletak pada sumbu mendatar. Jika kedua titik ini dihubungkan, atau dengan mengukur titik-titik lain, akan didapatkan sebuah garis yang khas, disebut garis beban (load line).
Apabila grafik garis beban dioda digambarkan pada grafik dioda, maka akan didapatkan grafik seperti pada Gambar 1. Kedua grafik itu memiliki sebuah titik potong, yang disebut dengan titik operasi (operating point), yang menyatakan arus dan tegangan dioda sesuai dengan tegangan input dan tahanannya.
Gambar 1. Load Line dan Operating Point
B. Model Dioda
Dioda dalam prakteknya, seringkali didekati dengan menggunakan pendekatan atau model. Sudah barang tentu, model ini tetap berdasarkan kepada representasi matematika dan grafik dari karakteristik V-I dari dioda itu sendiri. Penyederhanaan model ini, hanya ingin memberikan gambaran global dari cara kerja dioda, namun belum merepresentasikan detil-detil penting dari dioda itu sendiri. Terdapat beberapa model pendekatan dioda, yaitu: Model Dioda Ideal, Model Dioda Offset dan Model Dioda Real. Model Dioda Ideal memiliki karakteristik V-I seperti pada Gambar 2 (a). Pada model ini, suatu dioda berlaku sebagai konduktor yang sempurna (bertegangan nol) bila diberi forward biased dan berlaku sebagai isolatif yang sempurna (berarus nol) bila diberi reverse biased. Dalam istilah rangkaian, dioda berlaku seperti saklar (swithc), bila diberi forward biased ia bertindak sebagai saklar tertutup (ON), dan bertindak seperti saklar terbuka (OFF) bila diberi reverse biased. Model ini sangat ekstrim, sehingga untuk kondisi-kondisi tertentu, diperlukan model yang lebih baik lagi.
Sesungguhnya, diperlukan tegangan offset sekitar 0,7 volt sebelum dioda Silikion menjadi konduktor dengan baik. Gambar 2(b). memperlihatkan karakteristik V-I dioda, dimana tidak ada arus mengalir sampat tegangan dioda mencapai 0,7 volt. Pada titik ini dioda mulai konduksi. Jadi, dioda dianggap seperti sebuah switch yang disarikan dengan sebuah baterai 0.7 volt. Jika tegangan sumber lebih besar dari 0.7 volt, switch menutup dan tegangan dioda adalah 0.7 volt. Namun, jika tegangan sumber kurang dari 0.7 volt maka switch membuka.
Pada model ketiga ini, tahanan dalam dioda, Rf, diperhitungkan. Gambar 2(c)., menunjukkan model dioda real ini. Sehingga, pada saat konduksi, arus menghasilkan tegangan pada Rf, dimana semakin besar arus, semakin besar pula tegangan tersebut. Rangkain ekivalen pada model real dioda ini, adalah seperti sebuah saklar yang diseri dengan baterai 0.7 volt dan tahanan Rf.
Gambar 2. Model Dioda
Resiko pada proyek teknologi informasi
USE RISK TO DISCOUNT IT BENEFITS
Keberadaan resiko dalam berbagai aktivitas manusia merupakan kenyataan kehidupan yang tidak dapat dihindari. Demikian pula dengan setiap inisiatif pengembangan teknologi informasi pasti akan dibayang-bayangi dengan sejumlah kehadiran sejumlah resiko, baik yang berskala rendah, menengah, dan tinggi. Total manfaat yang diperkirakan akan diperoleh perusahaan harus ”dikurangi” dengan keberadaan resiko tersebut, yang dapat dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan.
Tahap pertama adalah dengan melakukan pengukuran terhadap besarnya resiko tersebut. Besar kecilnya resiko biasanya ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti: ukuran atau ruang lingkup proyek, tingkat kompleksitas proyek, kesiapan perusahaan untuk berubah, ketersediaan sumber daya manusia dengan kompetensi atau keahlian tertentu, dan lain sebagainya. Biasanya dengan menggunakan teknik scoring maka dapat dilihat seberapa besar resiko yang dihadapi perusahaan terkait dengan inisiatif pengembangan aplikasi teknologi informasi tertentu.
Tahap kedua adalah dengan melakukan perbandingan atau kalkulasi ”pengurangan” antara manfaat yang akan didapat dengan besar kecilnya resiko yang dihadapi tersebut. Untuk mempermudah perhitungan dapat dipergunakan peta matriks 2x2 dimana aspek yang dipergunakan adalah besar kecilnya manfaat yang diperoleh dan besar kecilnya resiko yang dihadapi.
Tahap ketiga adalah menentukan daerah resiko mana saja yang sesuai atau sepadan dengan strategi bisnis perusahaan, sehingga proyek-proyek teknologi informasi yang berada di daerah tersebut sajalah yang akan dikembangkan perusahaan. Misalnya dari matriks yang ada dipilih proyek-proyek yang berada di dalam domain manfaat besar dan resiko kecil serta domain manfaat kecil dan resiko kecil. Namun untuk seorang pimpinan perusahaan yang bersifat risk taker, tidak mustahil berani untuk memilih melakukan proyek dengan kriteria manfaat besar dan resiko kecil.
LANGKAH 6: PUT POST-IMPLEMENTATION REVIEWS TO WORK
Pada hakekatnya, melakukan prosedur langkah 1 sampai dengan langkah 5 di atas merupakan suatu proses pembelajaran yang tidak akan lepas dari sejumlah kesalahan. Oleh karena itulah harus ada mekanisme evaluasi pasca implementasi prosedur tersebut di atas, sehingga metodologi yang dipergunakan dalam menilai manfaat yang diberikan teknologi informasi kepada bisnis dapat senantiasa diperbaiki.
Pengertian dan ruang lingkup proyek
Secara umum pengertian proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran tertentu.
Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
1. Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
2. Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
3. Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus disediakan. Hal mi disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
2. Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal mi dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
3. Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk melalui proyek— proyek tertentu.
Jenis Proyek
Jenis proyek dapat dijelaskan dan empat macam sisi pandang, yaitu:
1. dilihat dan sisi cara membelanjai proyek.
2. dilihat dan sisi asal dana pembiayaan.
3. dilihat dan sisi hubungan tiap altematif proyek yang dipertimbangkan, dan
4. dilihat dan sisi tujuan proyek.
Definisi setiap jenis proyek pada gambar di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Proyek swadana (self financing project) adalah proyek yang pembiayaannya disediakan sendiri oleh investor dan sumber-sumber internal investor itu sendiri.
2. Proyek patungan atau campuran (joint-venture project) adalah proyek yang pembiayaannya disediakan bersama oleh investor dan perusahaan mitranya atau dengan kredit dan lembaga keuangan (perbankan).
3. Proyek leasing (leasing project) adalah proyek yang barang modalnya atau peralatan operasi atau produksinya disewa dan lembaga leasing (lessor).
4. Proyek PMDN adalah proyek yang dana pembiayaannya diakumulasi dan sumber-sumber pembiayaan di dalam negeri, baik melalui konsorsium lembaga perbankan domestik, ataupun dan bank domestik tertentu.
5. Proyek PMA adalah proyek yang dana pembiayaannya diperoleh dan sumber pembiayaan asing, baik dan pemerintah negara asing sahabat tertentu ataupun dan lembaga keuangan asing, dan pelaksanaan proyek dilakukan oleh investor asing yang bersangkutan.
6. Proyek independen (independent project) adalah proyek yang tidak memiliki hubungan ketergantungan (tidak ada hubungan input-output) dengan proyek lain yang diusulkan, baik dalam bentuk hubungan komplementer (saling melengkapi) ataupun hubungan substitusi (proyek dengan keluaran yang sama fungsinya).
7. Proyek dependen (dependent project) adalah proyek yang memiliki hubungan ketergantungan dengan proyek lain yang diusulkan, baik dalam bentuk hubungan komplementer (terdapat hubungan input- output, seperti kebun karet dan pabrik ban, kebun kelapa sawit dan pabrik minyak sawit) maupun hubungan substitusi (output sama Sehingga dapat saling menggantikan, misalnya pabrik minyak sawit dan pabrik minyak kelapa). Proyek yang memiliki hubungan substitusi mi lazim pula dinamakan mutually exclusive project (proyek saling asing). Misalnya, jika ada usulan proyek untuk mendirikan pabrik minyak makan dengan bahan kopra atau biji sawit, maka keputusan dilakukan dengan memilih mana di antara kedua usulan itu yang paling layak. Selanjutnya, untuk usulan proyek yang memiliki hubungan saling melengkapi (komplementer), misalnya usulan proyek perkebunan kelapa sawit dan pabrik minyak sawit disebut contingent project. Untuk proyek komplementer mi, derajat kelayakannya didasarkan pada kelayakan setiap usulan proyek secara bersama-sama. Jika ada salah satu usulan yang komplementer itu tidak layak, maka keseluruhan usulan dipandang tidak layak. Demikian pula sebaliknya sehingga kelayakan proyek dinilai sebagai sebuah paket usulan.
8. Proyek publik atau proyek pemerintah (public sector project) adalah proyek yang dibangun dimana manfaatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dan dengan tanpa tujuan untuk menghasilkan laba. Misalnya proyek jalan raya (kecuali jalan to!), proyek ingasi, proyek drainage, pasar desa (tradisional), dan sebagainya.
9. Proyek perusahaan (business sector project, profit motive project) adalah proyek yang dibangun yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dengan tujuan untuk menghasilkan laba. Proyek perusahaan lebih lanjut dibedakan atas:
a. proyek baru (new project) adalah proyek perusahaan untuk menghasilkan keluaran denganjenis atau tipe yang berbeda dengan yang dihasilkan sekarang mi,
b. proyek ekspansi (expansion project) adalah proyek perusahaan yang ditujukan untuk memperbesar kapasitas pabrik, atau usaha niaga yang menghasilkan atau menjual keluaran seperti yang diproduksi atau disediakan pada saat sekarang,
c. proyek pemulihan kapasitas (replacement project) adalah proyek perusahaan yang ditujukan untuk memulihkan kapasitas yang dimiliki sekarang, misalnya proyek penggantian mesin pabrik yang kapasitasnya relatif sama,
d. proyek penghematan biaya (cost-reducing project) adalah proyek yang ditujukan untuk memperbaiki proses produksi atau proses bisnis dalam usaha menekan biaya usaha. Proyek seperti mi berjalan dengan mengganti tipe teknologi yang dipergunakan, misalnya kerja tangan (hand-making process) diganti dengan proses mekanik (mechanical processing), bus bensin diganti dengan bus solar, mesin cetak tangan diganti dengan mesin cetak listnik atau mesin offset, dan
e. proyek peningkatan efisiensi pembelanjaan (financing efficiency improvement project) adalah proyek perusahaan yang ditujukan untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang terbatas jumlah nya, seperti misalnya make vs buy project, buy vs lease project, dan sebagainya.
Ruang lingkup proyek meliputi tata cara untuk menentukan waktu proyek dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan di garap, pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek tersebut di mulai.
Contoh : proyek yang ada disekitar daerah saya yaitu seperti pembangunan perumahan, perbaikan jalan dan pembanguan mesjid.
Dual Boot Windows XP dan Vista
Banyak yang nggak tau kalau Windows Vista itu systemnya sangat berbeda dengan Windows XP (Professional), Kebanyakan begitu ingin mencoba dan menginstall Windows Vista lalu instalasinya dipartisi yang sama dengan Windows XP berada, OS yang lama jadi tertindih, Aplikasi yang diinstall ikut hilang dan bahkan ada Data-data penting juga raib. Yang ada, hanya terlihat folder windows.old yang tersisa saat instalasi selesai.
Disini saya akan sharing langkah-langkah yang mudah dan aman dalam menginstall Windows Vista pada Windows XP (atau sebaliknya) sebagai Dual Boot agar menghindari kejadian seperti yang disebutkan diatas. Tetapi pertama-tama, hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan adalah sebagai berikut;
- Siapkan Driver-driver untuk hardware di komputer/notebook yang mendukung dengan OS yang akan diinstall.
- Disarankan untuk menggunakan RAM memory minimal 512 MB.
- Sisa Kapasitas Harddisk yang mencukupi minimal 30 GB, sebagai ruang untuk instalasi OS yang baru.
- Minimal Optical Drive adalah DVD-ROM.
- Back Up semua Data penting yang ada pada setiap Partisi untuk bejaga-jaga apabila ada kemungkinan yang tidak kita inginkan.
Apabila semua sudah siap, sekarang mari kita ke langkah-langkah instalasi;
- Setelah semua Data di Back Up, bikin partisi baru di Harddisk dengan kapasitas minimal 30 GB (lebih disarankan 40 GB) dengan menggunakan berbagai tools untuk mengubah atau menambah partisi. Contoh; Partitions Editor, Norton Partition Magic.
- Lalu restart komputer/notebook, dan tekan F2 atau DEL untuk masuk BIOS setting first booting di Set untuk CD/DVD.
- Masukkan keping DVD program Windows Vista, dan tekan sembarang tombol untuk memulai booting melalui DVD.
- Setelah Masuk ke Tahap awal installasi Windows Vista, kita akan diminta untuk memasukkan Product-Key yang tersedia, Dan akan terlihat pilihan dipartisi mana kita akan melakukan instalasinya. Pilihlah partisi yang baru dibikin tadi.
- Proses installasi akan berjalan dengan sendirinya, tunggulah beberapa menit kemudian komputer/notebook akan Restart sendiri. Biarkan dan jangan tekan tombol apapun sampai semua proses installasi Windows Vista selesai.
- Dan sekarang Windows Vista sudah siap dijalankan dikomputer/notebook anda.
- Jangan lupa untuk menginstall driver yang support untuk windows vista tersebut, agar masing-masing peripheral dapat berjalan dengan optimal. (Chipset, VGA, Sound, LAN, WiFi, dan lainnya)
Begitu kita menghidupkan komputer/notebook, pertama kali yang akan terlihat pada monitor adalah pilihan untuk menggunakan Operating System yang mana? Pilihlah Earlier Version of Windows untuk menggunakan Windows XP dan pilih Microsoft Windows Vista untuk menjalankan Vista.
Cukup mudah bukan?
Semoga bermanfaat.